Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia sendiri memiliki tata bahasa serta aturan penulisan tersendiri. Singkatan dan akronim adalah salah satu pembahasan yang terdapat dalam dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Banyak para pelajar yang mempelajari tentang apa itu akronim dan singkatan. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak dari mereka yang tidak memperhatikan apakah singkatan atau akronim yang mereka gunakan itu sudah sesuai dengan kaidah atau belum. Maka dari itu kami disini selaku penulis mencoba membahas tentang apa itu singkatan dan akronim serta bagaimana penggunaannya yang tepat dan benar.
A. Pengertian Singkatan
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.[1]
Singkatan juga dapat diberi pengertian suatu istilah yang dibentuk dengan menanggalkan satu bagiannya atau lebih.[2]
B. Penggunaan Singkatan
Adapun untuk penggunaan singkatan adalah sebagaimana berikut:
1. Singkatan nama orang , nama gelar, sapaan, gelar, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.[3]
Misalnya :
No.
|
Keterangan
|
Contoh
|
1.
|
Nama orang
|
· A.S. Krama
· Muh. Amin
· Suman Hs.
· Sukanto S.A.
|
2.
|
Nama gelar
|
· M.B.A (Master of Bussines Administration)
· S.E (Sarjana Ekonomi)
· S.Kar. (Sarjana Karawitan)
|
3.
|
Sapaan
|
· Bpk. (Bapak)
· Sdr. (Saudara)
|
4.
|
Jabatan
|
· Kol. (Kolonel)
|
2. Singkatan nama resmi, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.[4]
Misalnya :
No.
|
Keterangan
|
Contoh
|
1.
|
Lembaga pemerintah dan ketatanegaraan
|
· DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
· MPR (Majlis Permusyawaratan Rakyat)
|
2.
|
Badan atau organisasi
|
· PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
· PMR (Palang Merah Remaja)
|
3.
|
Dokumen resmi
|
· KTP (Kartu Tanda Penduduk)
|
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.[5]
Misalnya :
No.
|
Keterangan
|
Contoh
|
1.
|
Singkatan umum
|
· dll. (dan lain-lain)
· dsb. (dan sebagainya)
· sda. (sama dengan atas)
· Yth. (yang terhormat)
· hlm. (halaman)
|
2.
|
Pengecualian
|
· a.n. (atas nama)
· d.a. (dengan alamat)
· u.b. (untuk beliau)
|
4. lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.[6]
Misalnya :
No.
|
Keterangan
|
Contoh
|
1.
|
Lambing kimia
|
· Cu (kuprum)
· TNT (trinitrotoluen)
|
2.
|
Satuan ukuran
|
· Cm (sentimeter)
· Km (kilometer)
· kVA (kilovolt-ampere)
|
3.
|
Takaran
|
· l (liter)
|
4.
|
Timbangan
|
· Kg (kilogram)
|
5.
|
Mata uang
|
· Rp (rupiah)
|
C. Pengertian Akronim
Akronim juga sering disebut dengan akronimisasi yaitu proses pembentukan sebuah kata dengan car menyingkat sebuah konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata.[7]
Sebetulnya akronim adalah juga sebuah singkatan, namun yang “diperlakukan” sebagai sebuah kata atau sebuah butir leksikal. Misalnya kata pilkada yang berasal dari pemilihan kepala daerah.[8]
Akronim juga dapat didefinisikan dengan singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.[9]
D. Penggunaan Akronim
Adapun untuk penggunaan Akronim adalah sebagaimana berikut:
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.[10]
Misalnya :
No.
|
Akronim
|
Asal
|
1.
|
ABRI
|
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
|
2.
|
LAN
|
Lembaga Administrasi Negara
|
3.
|
PASI
|
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
|
4.
|
IKIP
|
Institut Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan
|
5.
|
SIM
|
Surat Izin Mengemudi
|
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.[11]
Misalnya :
No.
|
Akronim
|
Asal
|
1.
|
Akabri
|
Akademi angkatan bersenjata republik indonesia
|
2.
|
Bappenas
|
Badan perencanaan pembangunan nasional
|
3.
|
Iwapi
|
Ikatan wanita pengusaha indonesia
|
4.
|
Kowani
|
Kongres wanita indonesia
|
5.
|
Sespa
|
Sekolah staf pimpinan administrasi
|
3. Akronim yang bukan nama diri yang berup gabugan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata seluruhnya situlis dengan hhuruf kecil.[12]
Misalnya :
No.
|
Akronim
|
Asal
|
1.
|
Pemilu
|
pemilihan umum
|
2.
|
Radar
|
radio detecting and ranging
|
3.
|
Rapim
|
rapat pimpinan
|
4.
|
Rudal
|
peluru kendali
|
5.
|
Tilang
|
bukti pelanggaran
|
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut
1. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata indonesia.
2. Akronim dibentuk dengn mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata indonesia yang lazim.[13]
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Pamungkas. 1972. EYD . Surabaya : APOLLO Lestari.
Rosmana, PBI, Isah Cahyani dan Iyos Ana. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung : UPI Pres.
[1] PBI, Isah Cahyani dan Iyos Ana Rosmana, Pendidikan Bahasa Indonesia (bandung : UPI Pres, 2006), 21
0 komentar:
Posting Komentar