Renaissance

Renaissance

Apabila kita membicarakan sebuah peradaban yang maju, maka untuk saat ini tidak bisa dipisahkan dengan bangsa Barat. Dibandingkan dengan belahan bumi yang lain pada umumnya mereka memiliki peradaban yang lebih maju, baik di bidang ilmu pengetahuan, industri maupun yang lainnya. Akan tetapi Sebelum mencapai kemajuan seperti sekarang ini, bangsa barat dulunya mengalami suatu masa yang suram, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Dimana pada saat itu ilmu penegathuan mengalami sebuah kemandekan, dan kebebasan berpikir sangat dibatasi oleh doktri-doktrin gereja, meskipun itu tidak sesuai dengan kebenaran akal maupun ilmiah.
Akan tetapi lama-kelamaan mereka sadar akan itu, dan mereka menginginkan sebuah perubahan dimana ilmu pengetahuan dapat berkembang, kebebasan pemikiran dapat terjadi, dan kebenaran sesuatu tidak lagi ditentukan oleh otoritas gereja akan tetapi oleh rasio dan empirisme. Sehingga dalam hal ini keberadaan manusia sebagai anima intelektual dapat diterima pemikiranya dan kebenaran berada pada tangan manusia. Dan zaman ini dinamakan dengan Renaissance, yaitu suatu gerakan yang sangat berpengaruh pada berkembangan manusia, dimana mereka mengacu pada kebebasan berpikir zaman Yunani kuno.
Zaman ini tentunya memberikan sebuah dampak, baik itu dampak positif, maupun damapak negative. Dan pada makalah ini kami akan membahas mengenai Renaissance, latar belakang, tokoh dan dampak akan gerakan itu.

A.  Renaissance
Istilah renaissance berasal dari bahasa parancis yang berarti kebangkitan kembali. Oleh sejarawan istilah tersebut  digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa.[1]
Orang yang mula-mula menggunakan istilah tersebut adalah jukes Michelet, sejarahwan perancis terkenal. Menurutnya renaissance adalah periode penemuan  manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern, di tandai dengan oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama,dan sebagainya.
Awal mula dari suatu masa baru di tandai oleh usaha besar Descartes(1596-1650M) untuk memberikan kepada filsafat  suatu bangunan yang baru. Memang dalam bidang filsafat zaman renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. namun di antara perkembangan itu  terjadi dalam perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes sering disebut dengan tokoh pertama filsafat modern.[2]
Dilihat dari definisinya, kata “renaissance” menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandanag sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban yunani dan Romawi (yang dianggap sebgai klasik) ketika keduanya mengalami masa keemasan, faktanya sekalipun semasa renaissance banyak orang membaca kesustraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya pembaharuan maupun penciptaan.
Zaman renaissance sering disebut sebagai zaman humanisme, sebab pada abad pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur berdasarakan kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat oleh manusia.[3] Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia mempuyai kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme menganggap manusia mengatur dirinya dan mengatur dunianya. Cirri-ciri utam renaissance dengan demikian adalahmenghidupkan kembali rasionalisme yunani,  individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama. Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) sdan pengalaman (empiris) dalam merumuska pengeahuan, meskipun harus diakui filsafat belum menentukan bentuk zaman renaissance. Melainkan pada zaman sesudahnya, yang berkembanag pada waktu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil  penegembangan sains yang kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkan agama Kristen karena semangat humanisme-fenomena tersebut cukup tampak pada abad modern.[4]
B.  Latar belakang Munculnya Renaissance
Datangnya sejarah yunani di Eropa karena minat orang-orang terhadapnya kebudayaan Yunani pada khususnya dan kebudayaan kuno pada umumnya. Orang mau mengambilnya kebudayaan kuno itu di dunia itulah yang dianggap kebudayaan yang sempurna. Masa itu terkenal dengan sejarah sebagai lahirnya kembali zaman kuno atau renaissance. Dalam pandangan pun tidak ketinggalan. Orang tidak lagi memutuskan pikirannya kepada Tuhan dan  Surga.
Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah gerakan cultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan kemasyarakatan, di kegerejaan di Italia pada abad pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatrian abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyhuran, mereka mensitesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi).
Pada masa renaissance muncul aliran yang menetapakan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaanya, gereja telah meredam para filosofis dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama in diacu oleh kaum Kristiani.
Selain itu pada saat itu menglami kegelapan kerana kepentingan pemikiran yang dikuasai oleh para pemmipin Gereja. Middle Age merupakan zaman dimana Orang Eropa  sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sanagat diatur oleh gereja. Pemikiran pada abad pertengahan diatur oleh gereja, termasuk ilmu pengetahuan. Seperti kasus pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutnya bahwa matahari pusat tata surya, tetaapi bertolak belakang dari gereja[5]
Selain penejelasan diatas latar belakang timbulnya renaissance secara garis besar disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
1.      Kondisi sosial. Saat itu kehidupan masayarakat eropa terikat pada doktrin Gereja, segala kegiatan kehidupan ditujukan untk akhirat. Mas unuyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan ppribadinya, dan kehilangan harga dirin. Kehidupn manusia tidak tenteram gnkarena selalu diitip oleh intelejen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling  mencurigai dalam massyarakat.
2.      Kondisi budaya. Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tetnatang tokoh-tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidanag ilmu enegethuan karena segala kebanaran hanya kebenaran gereja.
3.      Kondisi politik. Raja secara teoritis merupakan pusata kekuasaan politik dalam Negara, kenyataanya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan poltik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat untk melancarkan ambsisnya. Adakalanaya kekuatan militer kaum bangswan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.
4.      Kondisi ekonomi. Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa tertungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai mansia. Oleh karena itu timbulah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.[6]
Selaian itu Mahmud hamdi juga mengemukakan pendpatanya mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi Renaissance, yaitu:
1.      Implikasi yag sangat siknifikan yang ditimbulkan oleh gerakan kelimuan dan filsafat. Gerakan tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan ilmu-ilmu Islam ke dalam bahsa latin selam dua abad (13-14). Bahkan sebelumnya telah terjadi penerjemahan kitab-kitab Arab di bidnag filsafat dan ilmu penegetahuan. Hal ini dilakukan setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki kunci-kunci Khasanah turas klasik Yunani.
2.      Pasca peneklukan konstantnopel oleh Turki Usmani, terjadi migrasi para pendeta dan sarajan ke Italia dan Negara-negara Eropa lainya. Para sarjana tersebut menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di eropa. Mereka menghidupakan turas klasik Yunani di Florensia dengan membawa teks dan manuskrip yang belum dikenal sebelumnaya.
3.      Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan ilmu.[7]
C.  Tokoh-tokoh Renaissance
1.      Rena Descartes
Descarteas putra seorang ahli hukum. Lahir di La Haye, Prancis, 31 Maret 1596, meninggalakan di Stockhholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun. Juga dikenal sebagai Reanatus Cartesius dalam literature berbahasa latin, merupakan seiorang filsuf dan matematikawan Prancis.
Rene Descartes di beri gelar sebagai balak filsafat modern. Di adalah seorang filsuf Prancis. Rene Descartes sebagai dalah satu pemikir palinh penting dan berpengaruh dala sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa meraka untuk membentuk apa yang sekarang ita kenal sebagai rasioanlisme continental, sebuah posisi filosofikal pada eropa abad 17 dan 18. Descartes adalah salah satu representasi dari semangat manusia modern yang telah mengamalami kelahiran kembali.

2.      Galileo galilei
Galileo Galilei merupakan ahli fisika, ahli astronmi dan ahli filsafat yang telah terkait rapat dengan revolusi sains.
Dilahirkan kepada Vicenso. Galileo telah menciptakan teleskop yang pertama telah membantunya mengkaji tompok matahari dan planet Zuhra. Dia juga menemukan hukum gerak pertama dan kedua yang telah memberiakn sokongan  yang berkesan pada teori Copernicus.  Dengan berbagai karyanya  galieo dianggap sebagai pelengap karya-karya Francis Bacon. Ia menerima bahwa matahari adlah pusat jagad raya, dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa galaksi bima sakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan masing-masing masing-masing berdiri sendiri. Akan tetapi dengan karyanya dia dinggap menyimpang dan menimbulkan konflik dengan Gereja Katolik Roman telah diambil contoh awal yang utama bag konflik antara kuasa dengan kuasa dengan kebebasan pemikiran, khususnya dalam bidang sains di masyarakat Eropa.

3.      Dante Alighiere
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Fireze. Dia pernah menjadi parajurit Firenze. Dante mulai menjadi pengiritik dan penentang atoritaas moral kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncakanya di tuangkan dalam buuku berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik.[8]
4.      Francis Bacon
Dia adalah seoarang filsuf dam politikus igris. Ia adalah pendukung penggunaan scientific methods, ia berpenadapat bahwa pengakuan terhadapa pengetahuan pada zaman dahulu salah, tetapi ia  percaya orang dapat mengungkap kebenaran dengan Inductof Methode, tetapi lebih dahulu harus membersihkan pikiran dari prasangka. Ia juga menekankan pada ilmu pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui pengamatan, eksperimen dan

D.  Dampak dari Renassance
1.      Positif
Dalam berbagai macam ilmu perkembangan bukan main. Seperti ilmu bahasa, ilmu hayat dan ilmu alam. Metode ini dicari serta di adapatnya sendiri dan hasilnya mengagumkan. Renaissance ini mendorong munculnya kebiasaan kegatan intelektual sebagai petualangan social, bukan untuk mempertahakan ortodoksi. Mansui pada zaman in mansia yanag merindukan pemikiran yang bebas. Penemuan ilmu modern sudah mulai dirintis pada masa ini pada zaman ini. Ilmu penegetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi oleh Copernicus dan Galileo yang merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan filsafat.[9]
Pada zaman renaissance ini manusia barat mulai berpikir secara baru dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini membelenggu kebebasan Dallam mengemukaan kebenaran filsafat dan ilmu. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh bangasa Yanani kepada bangsa Barat inilah yang melahirkan kebnagkiatan dan kemajuan bangasa barat dengan begitu cepatnya dengan kekmampuan akal dana pemikiran dalam memahami gejala yang ada dalam kehidupanya. Filosofisnya membuat pemikiran manusia ketingkat mutlak.
 Di prancis yang ditandai dengan revolusi prancis, dalam bidanag filsafat sudah ada tanda-tanda kearah pembaharuan, seprti Descartes, spinosa, dan Bklais Pascal.
Selain perkembangan di bidanag ilmu dan kekebebasan berpikir yang melahirkan humanism, rasionalisme, nasionalisme dan absotulisme serta berani mempersolakan kepercayaan dan pmikiran, renaissance juga memberikan damapak positif terhadapa bidang laian, diantaranya adalah :
a.       Terbentuknya masayarakat perdagangan yan berdaya maju. Keadaan ini telah melamhakan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal.
b.      Melahirkna tokoh-tokoh pemikir.
c.       Melahirka ahli sains dan perubahan
d.      Melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehnigga membawa kepada aktivitas penelajahan dan pergerakan.
e.       Masayarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kotaindustri. Dan kota beralih fungsi dari kota politis menjadi kota menjaadi pusat perdagangan dan industry
f.       Munculnya kaum borjuis yang dapat menyaingi kaum bangasawan dan gereja
g.      Dll.
2.      negative
selain memiliki damapak negative, renaissance juga melahirkan dampak negatif, dianataranya adalah :
1.      Pada masa itu selain terjadi kebangunan kembali juga tejadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatau norma yang bisa mengatur kehidupan .
2.      Pada zaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif. Sebalaiknya pada zaman renaissance, segala sesutau dilakukan secara individu.
3.      Pada zaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.
4.      Dll.[10]

DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, Fuadi. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Tafsir, ahmad. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998.
Waris. Filsafat Umum. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009.
Mutasyir, Rizal. Filsafat Ilmu. Yokyakartaa: Pustaka Belajar, 2004.
Adi, Filsafat Umum Renaissance, dalam http://adipustakawan.blogspot.com, (diakses pada tanggal 16  Mei 2014, jam 09:00.
Tuan Guru, Latar Belakang Renaissance dalam http://www.tuanguru.com, (diakses pada tanggal 16  Mei 2014, jam


[1]Waris, Filsafat Umum (Ponorogo: STAIN Po PREES, 2009), 52-53.
[2]
[3] Hendra suhendi, Filsafat Umum (Bandung: CV Pustaka setia, 2008), 340.
[4] Fuad Hasan, Filsafat ilmu (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 147.
[5] Rizal Muntasir dan Minang Munir,Filsafat Umum (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),
[6] Tuan Guru, Latar Belakang Renaissance dalam http://www.tuanguru.com, (diakses pada tanggal 16  Mei 2014, jam 09:00).
[7] Rizal Muntasyir dan Misnan Munir, Filsafat umum (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 134.
[8] Adi, Filsafat Umum Renaissance, dalam http://adipustakawan.blogspot.com, (diakses pada tanggal 16  Mei 2014, jam 09:00).
[9] Fuad Hasan, Filsafat ilmu (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 204.
[10] Adi, Filsafat Umum Renaissance, dalam http://adipustakawan.blogspot.com, (diakses pada tanggal 16  Mei 2014, jam 09:00).

0 komentar:

Posting Komentar